Jurnal Akuntansi : Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi, Laba Fiskal, Tingkat Hutang Pada Persistensi Laba

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi, Laba Fiskal, Tingkat Hutang Pada Persistensi Laba

ABSTRAK

Permasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah bagimana pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal serta tingkat hutang pada persistensi laba. Penelitian ini memilih 23 sampel perusahaan perbankan di BEI pada tahun 2007 sampai 2011 dengan metode purposive sampling dan regresi linear berganda sebagai teknik analisisnya. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa semakin besar perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal (large negative book-tax differences) tidak menujukkan persistensi laba rendah sedangkan semakin besar perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal (large positive book-tax differences) maka semakin rendah persistensi laba. Perusahaan dengan large negative book-tax differences tidak terbukti memiliki persistensi laba lebih rendah dibanding perusahaan dengan small book-tax differences, sedangkan perusahaan dengan large positive book-tax differences terbukti memiliki persistensi laba lebih rendah dibanding perusahaan dengan small book-tax differences. Tingkat hutang tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan pada persistensi laba.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dalam penelitian ini sesuai dengan hasil pengujian secara statistik adalah semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal (large negative book-tax differences) tidak menunjukkan persistensi laba rendah. Semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal (large positive book-tax differences) maka semakin rendah persistensi laba. Perusahaan dengan large negative book-tax differences tidak memiliki persistensi laba yang lebih rendah dari perusahaan dengan small book-tax differences. Perusahaan dengan large positive book-tax differences memiliki persistensi laba yang lebih rendah dari perusahaan dengan small book-tax differences. Tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan pada persistensi laba perusahaan perbankan. Peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yaitu hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan dasar generalisasi, karena hanya berfokus pada perusahaan perbankan yang mendapatkan laba selama periode pengamatan dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian relatif sedikit dan tidak random, yaitu 23 perusahaan. Periode pengamatan yang relatif pendek juga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Berbeda dengan Hanlon (2005) yang menggunakan periode amatan selama 7 tahun, penelitian ini hanya menggunakan periode amatan selama 5 tahun.

Saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah pengguna laporan keuangan eksternal dapat memperhatikan perbedaan anatara laba akuntansi dengan laba fiskal dan tingkat hutang sebagai salah satu alat untuk mengukur kualitas laba. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan sampel perusahaan yang rugi agar dapat memberikan kondisi yang lebih nyata. Jangka waktu riset diperpanjang dan dengan jumlah sampel perusahaan yang besar sehingga dapat mengeneralisasi penelitian, seperti menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. Jangka waktu yang diperpanjang dan penambahan jumlah sampel mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik dalam penelitian.

 

Note : Untuk jurnal dalam format lengkap, teman-teman bisa mengunduhnya di http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1359997